Hi, bagaimana hidupmu?
Semuanya terkontrol kan?
Sudah lama ya, dan aku merindukan caramu membodohi aku.
Aku merindukan caramu membohongiku.
Perkenalkan seorang aneh yang mengharapkan kabar darimu. Yang iseng menelponmu dengan telepon kantor. Iya, pagi tadi yang hanya sanggup mengucap salam itu aku. Siapa lagi yang dengan gilanya sanggup melakukan itu?
Aku bertaruh, akulah satu-satunya. Benarkah? (apabila ada yang lebih gila dari padaku, beritahu saja, mungkin kami cocok menjadi gila bersama)
Bagiku, tidak juga. Tapi aku menutup pintu keramaian itu, hanya untuk berdiam diri, mengutuki diri sendiri, berfikir, terlalu banyak berfikir, membuat teori-teori menghempaskan kebahagiaan yang banyak datang hanya demi seseorang yang menyadari bahwa aku hidup saja tidak pernah. Iya, seseorang itu kau.
Dan aku adalah orang yang tak pernah kau penasaran hidupnya, tak pernah kau tanya kabarnya, tak sedikitpun menarik untuk kau tanya ceritanya.
Mengapa kau tak membalas suratku?
Kau bahkan tak membalas paketku.
Kau tak melakukan apapun. Itu yang mengesalkan.
Acuhmu itu yang membuatku bertanya. Acuhmu itu yang membuatku penasaran. Semakin aku penasaran, semakin aku bertahan, dan itu membuatku sulit pergi darimu yang sangat acuh.
Dapatkah kau hancurkan rasa penasaran yang menggungungku ini?
Ini hanya rasa penasaran yang berlebihan.
Overdosis dari yang seharusnya, makanya ini tak berakibat baik buatku yang seharusnya tidak berjalan di jalan yang misterius ini.
Aku masih menulismu sampai sekarang.
Aku masih melakukannya.
Dan tulisan ini hanya untukmu seorang.
Tak adakah raa kasihan kepadaku?
Aku terjebak kepada orang yang sama selama berdekade. Aku dengan tak sengaja menambatkanmu dalam. Bisakah kau mengusirku pergi?
Bisakah kau membantuku kali ini?
Bisakah?
0 komentar:
Post a Comment