Penunggu balasan; pecinta tulisan; pengagum terang-terangan yang teracuhkan.

Sunday, December 10, 2017

Aku Tak Cukup Untukmu D

Sumber : https://tablemat.files.wordpress.com/2013/11/wpid-20131109_123056_201311091244570412.jpg

Ini murni bukanlah tulisanku. Tapi rasanya benar-benar seperti aku telah di dalamnya.
Tulisan ini benar-benar aku. Aku mengubahnya sedikit agar lebih menggambarkan kedalaman hatiku yang sebenarnya. Versi aslinya adalah Bahasa Inggris. Namun, aku kan menafsirkannya dalam Bahasa Indonsesia dan menambahkan beberapa kata yang sesuai dengan konteks isi hatiku. Versi aslinya akan ada di postingan selanjutnya.

"Aku tak cukup untukmu." Aku katakan begitu agar kau tak perlu mencukupkan dirimu untukku. Jangan, tak perlu mencoba untuk menjadi cukup. Jangan, tidak perlu merasa bersalah kepadaku. Jangan merasa bersalah. Aku tak ingin kau merasa bersalah. Aku tak mengatakannya agar kau merasa bersalah. Kau tak salah.
Aku ingin berbicara kepada mentari dan menyinari kau dengan cinta. Aku ingin membangunkanmu gunung dan mengajarkanmu untuk mendakinya. Bukan melihatmu membangun gunungmu sendiri dan menghancurkannya, kemudian membangunnya lagi dan menghancurkannya lagi. Aku menghabiskan waktuku untuk menunggumu menyelesaikannya.

Setiap kali kau pergi, itu menyakitkan. Tapi aku menunggumu untuk kembali karena rasanya sangat luar biasa saat kau kembali lagi disisi. Itu luar biasa karena ada sepotong kecil dari bagian diriku yang berasumsi kau kan memperjuangkanku, mempersembahkan segalanya untukku, suatu hari nanti. Aku merasa suatu waktu kelak pantas buat kita. Tapi dimanapun waktu itu, aku rasa kita kehilangan waktu itu, momen itu telah hilang.

Dapatkah kau memahaminya? Dapatkah kau memahami tidak ada lagi cara untuk menghapuskan kesalahan kita? Dapatkah kau memahami kalau kita menghancurkan satu sama lain sekarang? Tak ada cara lagi untuk memperbaikinya. Aku hanya bisa duduk di lantai kamar mandi dibawah pancuran air dan mencinta dan menangis sampai kenangan itu bersih terbawa air.

Terkadang, aku masih dapat mendengar suaramu di dalam tidurku dan aku tertidur dalam ingatan tentang apa yang telah kau perbuat. Karena kadang-kadang kenangan tentangmu terkadang menyeruak menyerap membobol pertahanan bendungan air mata yang tercekat . Karena akhir-akhir ini aku memaksa tak mengingat. Karena kuharap kenanganmu telah kabur, sirna, Kamu telah pergi.

Dan banyak menghabiskan hari dengan berdebat untuk menekan luka kita bersama dan membiarkan darahmu mengalir melaluiku. Aku ingin mengambil seluruh sakit itu darimu. Aku ingin membuangnya, membersihkannya, membuatmu tak merasa sembilu itu. Aku ingin menghabiskan seluruh hidupku membuatmu lebih baik menjauhi biru. Tapi sekali lagi aku tak kan pernah cukup untukmu.

Kau akan selalu menulis puisi untuk gadis lain, tak pernah aku. Aku dapat duduk bersamamu hinga pukul 3 pagi membujukmu untuk tidak bunuh diri, tapi itu tidak akan bermakna jika dibandingkan dengan "cantiknya" suara bibir gadis itu. Teman-temanku tak  lagi menggubrisku. Mereka mengacuhkanku apabila berceloteh buruk tentangmu karena mereka telah mengetahui setelah kemarahanku hilang, aku akan seperti sebelumnya, sangat memujamu.

Tak ada yang dapat aku lakukan untuk tak memujamu, tapi tak ada yang dapat kita lakukan untuk kita. Dunia telah menyerah setelah memberikan kesempatan  ketiga. Dan sekarang, aku menduga, akhirnya aku menyerah juga. Aku tak akan pernah menjadi cukup untukmu dan tak akan pernah bisa.

Menyesalkah kau?


0 komentar:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Blog Archive

Statistik Aniko

Search This Blog

Jimbon punya Dikta, kucing online-ku

Jimbon kucingnya Dikta adalah hal paling membahagiakan di internet sekarang. Kucing online-ku. Gendutnya gak kira-kira. Kelakuannya ya kayak...

Followers

Copyright © Anikoiy | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com