Pagi ini seluruh kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta
sedang diguyur hujan dengan derasnya. Aku yang setiap pagi adalah langganan
ojek online sangatlah bingung dibuatnya. Kondisiku pagi ini pun tak se-fit
biasanya. Aku berulang kali bersin-bersin dan ingusan tiba-tiba. Inilah cara
tubuhku melawan virus yang datang entah darimana.
![]() |
Sumber : google |
Pukul 7.30 WIB adalah
waktuku untuk absen di kampusku. Iya, aku bekerja di kampusku sendiri. Sebelum
jam menunjukkan pukul 7.00 WIB aku telah memesan taxi online karena mempertimbangkan antara cuca pagi ini dan
keadaan tubuhku yang sepertinya sudah merasakan gejala sakit flu. Ongkos dari
tempat yang aku tinggali dengan kampus adalah IDR16k, tak apalah menurutku. Toh biar
aku tak bersentuhan langsung
dengan air hujan, dan tak membuat pakaianku basah, aku memakai taxi online saja. 5 menit berlalu, namun
tak ada driver yang mengambil
orderku. Aku cancel.
Aku memutuskan mengorder ojek online dengan pertimbangan akan lebih cepat samapi ke tempat kerja
meski harus sedikit berbasah-basahan. Aku menjunjung tinggi kedisiplinan masuk
kantor dan absen sebelum pukul 7.30 WIB. 3 menit berlalu, tak ada juga driver yang menyambut pesananku. Pukul 7.00
WIB sudah. Biasanya aku sudah di dalam perjalanan. Tapi driver saja tak kudapat. Aku cancel
lagi orderan ojek online itu dengan alasan
sudah terlalu lama menunggu. Rekor telah terbuat, hari ini rekor untuk men-cancel orderan di angkutan online, 1 taxi online,satunya lagi ojek
online.
Aku pun menyuruh teman satu tempat tinggalku untuk
mengorderkan aku ojek online juga,
kali saja bisa cepat dapat driver dan
aku bisa segera berangkat ke tempat kerja. Sembari duduk si keset depan kamar
temanku itu, aku juga mengorder kembali ojek online tapi dengan aplikasi yang berbeda. Selang menunggu beberapa
menit, hingga 7.06 ada seorang driver
yang akhirnya menerima pesanan itu. Biayanya harus di bayarkan dengan cash, karena aku tidak ememiliki uang
elektronik di dalam aplikasi ini, 9k. Tak apalah, yang penting aku bisa segera
berangkat kerja. Dengan memasukkan alamat jemput di depan gang, aku dengan
bantuan payung ungu yang gagangnya sudah karatan menerjang hujan yang sudah tak
teralu lebat namun masih bayank menjatuhkan air.
Pukul 07.12, masih menunggu harap-harap dengan payung ungu
di pelatar warung yang persis di pinggir jalan. Hingga akhirnya driver itu pun
datang, turun dari motor vega-nya dan bertanya ramah “Pakai jas hujan kak?”
“Tidak bawa jas hujan jawabku singkat” dia pun membuka jok
motornya dan menyodorkan jas hujannya kepadaku. Aku pun paham, “terima kasih”
kataku.
“Ingin memakai bawahannya juga kah?” tanyanya kemuadian.
“Tidak usah, ini
sudah cukup” Aku dengan cepat menutup payung unguku, mekai jas hujan yang
lumayan besar itu, mengancingkan beberapa kancing atas jas hujan dan kemudian
hendak naik ke motor.
Kemudian, dia berkata “ Maaf kak, kerudungnya nanti basah”
dia ingin memakaikan helm kepada kepalaku.
Aku mendongak, dan terkejut. “Biar saya pakai sendiri saja”.
Inilah kali pertama ada driver ojek online yang ingin memakaikan helm kepadaku
yg sebagai penumpang karena kawatir kerudungku akan basah karena hujan. Aku
pakai helm itu segera, dan berkata “Saya naik ya?”
“Iya” jawabnya
Dan kemudian perjalanan menuju tempat kerja dengan ojek online di kala hujan pun dimulai. Aku
bersenandung di jalan dengan suara se-lirih mungkin, hanya untuk membuatku
terlupa dengan rasa dingin yang kudapat. Sesekali aku melihat sang driver
mengusap helmnya dengan tangan kirinya. Pasti dingin sekali rasanya. Iba ada
juga menelusupiku seketika. Tapi berkat dia, aku dapat bekerja hari ini dengan
tak terlambat. Sesampainya di tempat kerja, aku membayarnya dengan selembar
uang jerih payahnya mengantarku pagi ini.
“Terima kasih kak.” katanya dan senyum menghiasi wajahnya.
Aku pun tersenyum balik dan meninggalkannya untuk segera melaporkan
kehadiranku. Hari ini, aku sangatlah berterima kasih kepada driver ojek online
tersebut, karena telah rela berhujan-hujan mengantarkan salah satu anak adam
ini ke tempat kerjanya. Sukses selalu ya mas, semoga kamu selalu sehat.
0 komentar:
Post a Comment