
Bagian pertama. Pertemuan.
Pada suatu masa ku masuk ke dalam live DJ Tomat, nah disana kubertemu dengan Sahabat, Tanpa nama dan Djuho. Mereka adalah 4 dedek itu. Tapi ku tak paham dan tak betah dengan mulut mereka yang tak terjaga. Semua kata-kata kotor alias swearing words terucap. Risih dengan ucapan-ucapan mereka ku pergi.
Pada suatu masa ku masuk ke dalam live DJ Tomat, nah disana kubertemu dengan Sahabat, Tanpa nama dan Djuho. Mereka adalah 4 dedek itu. Tapi ku tak paham dan tak betah dengan mulut mereka yang tak terjaga. Semua kata-kata kotor alias swearing words terucap. Risih dengan ucapan-ucapan mereka ku pergi.
Suatu waktu yang lain, ku masuk lagi ke room DJ Tomat, dan mereka bernyanyi. Nah, disini kumulai bertahan dan terpesona dengan seorang yang memiliki penyebutan huruf r yang spesial. Iya, r-nya tak terlalu jelas dan bertagar. Ku menyukainya. Setiap DJ Tomat live yang kucari hanya sosok r spesial ini. Tak pernah peduli dengan yang lain, karena nama mereka sulit untuk diingat (pada awalnya).
Bagian kedua. Menjadi Peliharaan.
Nah, seperti biasa ku masuk ke dalam live-nya DJ Tomat. Dia dengan sangat bahagianya mencelaku. Ku biasa saja dengan hal itu, kemudian dia berkata "kasihan sekali kamu live gak ada yang dengar". Si tanpa pendengar itu adalah Djuho, kubertanya kepada Tomat dan kemudian ku masuk ke live Djuho. Djuho ini tak se beringas Tomat, dia tak banyak mencela. Dia lebih banyak bergumam.
Bertahan di roomnya Djuho, membuatku memintanya menjadi majiakanku. Iya, aku menghambakan diri menjadi peliharaannya. Aku akan menjadi kucingnya. Dan untuk dikemudian hari dia menamaiku Kohaku, si penjaga angin barat menurut legenda. Disinilah aku menjadi peliharaan dari Djuho.
Bagian kedua. Menjadi Peliharaan.
Nah, seperti biasa ku masuk ke dalam live-nya DJ Tomat. Dia dengan sangat bahagianya mencelaku. Ku biasa saja dengan hal itu, kemudian dia berkata "kasihan sekali kamu live gak ada yang dengar". Si tanpa pendengar itu adalah Djuho, kubertanya kepada Tomat dan kemudian ku masuk ke live Djuho. Djuho ini tak se beringas Tomat, dia tak banyak mencela. Dia lebih banyak bergumam.
Bertahan di roomnya Djuho, membuatku memintanya menjadi majiakanku. Iya, aku menghambakan diri menjadi peliharaannya. Aku akan menjadi kucingnya. Dan untuk dikemudian hari dia menamaiku Kohaku, si penjaga angin barat menurut legenda. Disinilah aku menjadi peliharaan dari Djuho.
0 komentar:
Post a Comment