Lumpuhkanklah ingatanku. Hapuskanlah tentang dia.
![]() |
sumber : google |
Itulah ujian kesabaran yang diberikan Tuhan kepada makhluknya. Entah sakit dalam pikiran ini akan termasuk dalam lingkup yang kan mengugurkan dosa selayaknya sakit fisik entah tidak, yang pasti kesabaran akan membukakakn salah satu pintu surga. Dikutip dari Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam IAIN SKA. Dalam tulisannya dia bercerita tentang keutamaan orang-orang yang sabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah: 177.
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa”.
Ayat tersebut menjelaskan tentang kebajikan dalam beraqidah, kebajikan dalam beramal dan kebajikan dalam akhlaq. Kebajikan dalam beraqidah ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan beriman kepada Nabi-Nabi. Sedangkan kebajikan dalam beramal ialah memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Adapun kebajikan dalam akhlaq pada ayat tersebut disebutkan dua pokok akhlaq, yang pertama menepati janji, mencakup menepati janji kepada Allah, diri sendiri, dan menepati janji kepada manusia. Yang kedua, sabar dalam kesempitan (faqir dan butuh), sabar dalam penderitaan dan sabar dalam peperangan.
Menyoroti bagian terakhir dari terjemahan ayat Al-Qur'an tersebut, sabar tergolong dalam praktik akhlaq. Kesempitan yang dimaksud dalam ayat tersebut penulis rujuk kepada kekalutan pikiran. Kekalutan pikiran hanya akan membuat stress yang kemudian menjadi pemicu sariawan. Sariawan tergolong penyakit fisik ringan yang mengganggu indera pengecap dalam kerja maksimalnya. Apa yang kita makan adalah menunjukkan kita sebenar-benarnya.
Jadi, di akhir kata dari tulisan yang seadanya ini penulis ingin menekankan akan pentingnya menjaga kesehatan pikiran demi kesehatan fisik. Bagaimana cara menjaga kesehatan fikiran? Salah satunya dengan memupk sifat sabar dan salah duanya adalah ikhlas. Artikel selanjutnya akan membahas tentang Ikhlas menurut hemat penulis. Semoga kita semua termasuk golongan dalam orang-ornag yang sabar dan disayang Allah SWT. Amiinn.
Menyoroti bagian terakhir dari terjemahan ayat Al-Qur'an tersebut, sabar tergolong dalam praktik akhlaq. Kesempitan yang dimaksud dalam ayat tersebut penulis rujuk kepada kekalutan pikiran. Kekalutan pikiran hanya akan membuat stress yang kemudian menjadi pemicu sariawan. Sariawan tergolong penyakit fisik ringan yang mengganggu indera pengecap dalam kerja maksimalnya. Apa yang kita makan adalah menunjukkan kita sebenar-benarnya.
Jadi, di akhir kata dari tulisan yang seadanya ini penulis ingin menekankan akan pentingnya menjaga kesehatan pikiran demi kesehatan fisik. Bagaimana cara menjaga kesehatan fikiran? Salah satunya dengan memupk sifat sabar dan salah duanya adalah ikhlas. Artikel selanjutnya akan membahas tentang Ikhlas menurut hemat penulis. Semoga kita semua termasuk golongan dalam orang-ornag yang sabar dan disayang Allah SWT. Amiinn.
0 komentar:
Post a Comment