Penunggu balasan; pecinta tulisan; pengagum terang-terangan yang teracuhkan.

Monday, January 29, 2018

Sakit dalam Pikiran

Lumpuhkanklah ingatanku. Hapuskanlah tentang dia.

sumber : google
Sepenggal lirik yang sangat menusuk hati dilantuntan oleh Geisya  menunjukkan betapa sangat menyakitkan sebuah keacuhan. Iya, tidak digubris. Iya, diacuhkan. Sakit? Sakit yang tak berdarah, sakit yang hanya ada dalam pikiran. Luar biasa kan? Manusia diciptakan dengan segala keluarbiasaan dan kemampuan yang sangat-sangat mumpuni. Merasakan sakit sampai rasanya ingin bunuh diri. Iya, bagi orang yang lemah imannya akan berfikir singkat seperti itu.

Itulah ujian kesabaran yang diberikan Tuhan kepada makhluknya. Entah sakit dalam pikiran ini akan termasuk dalam lingkup yang kan mengugurkan dosa selayaknya sakit fisik entah tidak, yang pasti kesabaran akan membukakakn salah satu pintu surga. Dikutip dari Nurul 'Azizah SJ, Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam IAIN SKA. Dalam tulisannya dia bercerita tentang keutamaan orang-orang yang sabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah: 177. 

 “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa”.


Ayat tersebut menjelaskan tentang kebajikan dalam beraqidah, kebajikan dalam beramal dan kebajikan dalam akhlaq. Kebajikan dalam beraqidah ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan beriman kepada Nabi-Nabi. Sedangkan kebajikan dalam beramal ialah memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Adapun kebajikan dalam akhlaq pada ayat tersebut disebutkan dua pokok akhlaq, yang pertama menepati janji, mencakup menepati janji kepada Allah, diri sendiri, dan menepati janji kepada manusia. Yang kedua, sabar dalam kesempitan (faqir dan butuh), sabar dalam penderitaan dan sabar dalam peperangan.

Menyoroti bagian terakhir dari terjemahan ayat Al-Qur'an tersebut, sabar tergolong dalam praktik akhlaq. Kesempitan yang dimaksud dalam ayat tersebut penulis rujuk kepada kekalutan pikiran. Kekalutan pikiran hanya akan membuat stress yang kemudian menjadi pemicu sariawan. Sariawan tergolong penyakit fisik ringan yang mengganggu indera pengecap dalam kerja maksimalnya. Apa yang kita makan adalah menunjukkan kita sebenar-benarnya.

Jadi, di akhir kata dari tulisan yang seadanya ini penulis ingin menekankan akan pentingnya menjaga kesehatan pikiran demi kesehatan fisik. Bagaimana cara menjaga kesehatan fikiran? Salah satunya dengan memupk sifat sabar dan salah duanya adalah ikhlas. Artikel selanjutnya akan membahas tentang Ikhlas menurut hemat penulis. Semoga kita semua termasuk golongan dalam orang-ornag yang sabar dan disayang Allah SWT. Amiinn.

0 komentar:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Blog Archive

Statistik Aniko

Search This Blog

Jimbon punya Dikta, kucing online-ku

Jimbon kucingnya Dikta adalah hal paling membahagiakan di internet sekarang. Kucing online-ku. Gendutnya gak kira-kira. Kelakuannya ya kayak...

Followers

Copyright © Anikoiy | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com