Nama panggilannya Suqi.
Berasal dari bumi, dia manusia yang penuh
dengan mimpi.
Lelaki yang statusnya lebih tua dari padaku namun kupanggil dia
dek. Bagaimana bisa? Bisa saja. Apa saja bisa kan? Akan kuberitahu alasannya.
Dia mengulang kuliah untuk kesekian kalinya. Sungguh luar biasa tekad dan semangatnya.
Semoga kali ini dia dapat menyelesaikannya. Namun, dia tidak terima akan
panggilaanku itu, akhirnya kami berakhir dengan saling panggi aku-kamu atau
you-I. Ini bukan sok Inggri yaa.
He asked me to used English in every messages. We used it quite a
lot. I love it, but somehow, something need to be talked in our mother tongue.
It’s a little bit hard to expalin in English. I wanna change it into bahasa,
but he refused it.
Aku tak pernah bertemu secara langsung dengannya.
Iya, benar sekali. Kami hanya bertukar
pesan lewat kotak kecil portabel yang biasa dibilang handphone itu. Tenang
saja, hanya bertukar pesan sekadarnya. Lalu, mungkin ada yang bingung.
Sekadarnya saja kok bisa dijadikan tulisan begini. Ini disamping aku kehabisan
ide untuk menulis dan barusan dia mengirimiku sebuah pesan. Maka, aku tulis
saja dia. Walaupun aku tak mengenalnya. Ralat, aku tak mengenalnya secara
langung msksudnya.
Dialah kawan penyuka film Lord of the Rings.
Dia pecinta hujan ngakunya. Saat kutanya
alasannya, karena itu membuatnya lebih nyenyak tidur katanya. Hal itu kemudian
kujadikan dasar mencapnya sebagai pecinta tidur.Tidur sendiri dipandangnya
sebgai sebuah bisnis. Bisnis yang dapat menghasilkan mimpi-mimpi.
Sesingkat itu yang kutahui tentangnya. Nanti, kalau seandainya
memang jodoh bertemu, janjiku akan menuliskan tentangnya lagi. Apabila tidak
sempat berjodoh bertemu, yasudah. Berarti memnag tak sempat saja.

0 komentar:
Post a Comment