Entah apa yang terjadi padaku hari ini.
Aku bingung mengungkapkannya sendiri.
Aku tidak merasa hidup hari ini.
Aku merasa seperti seonggok daging berkerangka tulang yang berjalan tak tentu tujuan dan harapan.
Hampir seperti Layangan putus dari talinya, aku hanya berpindah-pindah tempat dari satu tempat ke tempat lain tanpa merasakan kebahagiaan yang hakiki.
Aku berbicara tanpa arti.
Aku menghela nafas karena pasti.
Aku menyuap nasi karena takut mati.
Aku menghayal sesuatu yang tak pasti.
Aku merasa bukan di Bumi lagi.
Dan saat aku teringat kejadian siang ini. Kepalaku rasanya makin terasa pening memikirkannya dan hati ini pun seketika menjadi nyeri. Saat dimana aku mencoba untuk menjadi lebih dekat denganmu, ternyata tak seindah seperti yang ada dalam angan dan mimpi. Semua terasa sangatlah Basi. Tanpa ada rasa istimewa apa pun yang menghinggapi.
Aku mencoba dengan kata-kata yang manis dan seutas senyum yang tersungging sampai menampakkan beberapa gigi atasku dan terkesan seperti model di dalam TV. Tapi, apa daya dan upaya yang kupunya tadi ? Ternyata kau tidak menanggapi. Kau hanya melirik sedikit, dan lalu kau hanya memandang lurus kearahnya.
Seandainya kau tahu apa yang kurasakan saat itu. Dan seandainya kau pernah merasakan apa yang aku rasakan saat itu. Dan seandainya saja kau bisa mengerti apa yang ku rasa. Atau, kalaupun kau tidak bisa mengerti apa yang aku rasakan, aku harap, kau masih bisa memberiku rasa ibamu, walau sedikit, hanya sedikit rasa iba yang aku harapkan darimu. Rasa iba terhadap ratapan rasaku terhadapmu selam ini. Rasa iba terhadap segala perlakuan spesialku terhadapmu selam ini. Rasa iba terhadap segala kesabaranku dalam menghadapi segala perlakuan biasa-biasamu terhadapku selama ini. Rasa iba.. Hanya Rasa iba itu yang aku pinta kau tunjukkan kepadaku.
Syair yang mampu menggugah hati
ReplyDelete